Berkeringat adalah salah satu tanda tubuh Anda masih sehat. Kenapa bisa
dibilang masih sehat? Karena ada orang yang sulit berkeringat atau
bahkan sama sekali tidak berkeringat walaupun sudah melakukan aktivitas
berat dalam cuaca panas sekalipun. Kondisi demikian bisa jadi indikasi
buruk dari kesehatan Anda dan mungkin juga merupakan gejala anhidrosis.
Anhidrosis merupakan ketidakmampuan tubuh
untuk berkeringat secara normal. Beberapa orang tidak sanggup
berkeringat secara normal karena kelenjar keringat pada tubuh mereka
tidak berfungsi dengan baik. Anhidrosis dapat memengaruhi seluruh tubuh,
satu area tubuh saja, atau beberapa area.
Seraya usia bertambah, penurunan kemampuan tubuh untuk berkeringat adalah hal yang normal. Penyakit yang merusak saraf-saraf otonom seperti diabetes
juga bisa secara signifikan memengaruhi fungsi kelenjar keringat Anda.
Kelainan pada kulit yang menimbulkan peradangan juga dapat mengurangi kemampuan berkeringat. Kelainan ini termasuk psoriasis, dermatitis eksfoliatif, ruam panas, skleroderma, dan iktiosis. Beberapa orang mewarisi kelainan genetik yang menyebabkan mereka memiliki masalah pada kelenjar keringat atau bahkan sama sekali tidak memiliki kelenjar keringat.
Tanda dan gejala yang ditimbulkan anhidrosis biasanya mencakup:
Gejala anhidrosis dapat muncul sebagai akibat dari kondisi itu sendiri atau bisa juga sebagai salah satu dari beberapa gejala penyakit lain, misalnya diabetes
, neuropati, atau psoriasis.
Apabila Anda hampir tidak berkeringat, sekalipun sudah melakukan banyak aktivitas atau berolahraga di bawah cuaca yang panas, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter. Juga, apabila Anda merasa akhir-akhir ini lebih sedikit berkeringat dibandingkan sebelumnya meskipun melakukan aktivitas yang sama, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter.
Anhidrosis dapat meningkatkan risiko terserang heatstroke, jadi segeralah cari bantuan medis apabila sudah merasakan gejala-gejala anhidrosis berikut: kelemahan mendadak, mual, pusing, jantung berdetak cepat, dan sensasi merinding meski suhu tubuh hangat.
Siapa Saja yang Berisiko Mengalami Gejala Anhidrosis?
Seraya usia bertambah, penurunan kemampuan tubuh untuk berkeringat adalah hal yang normal. Penyakit yang merusak saraf-saraf otonom seperti diabetes
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)
Kelainan pada kulit yang menimbulkan peradangan juga dapat mengurangi kemampuan berkeringat. Kelainan ini termasuk psoriasis, dermatitis eksfoliatif, ruam panas, skleroderma, dan iktiosis. Beberapa orang mewarisi kelainan genetik yang menyebabkan mereka memiliki masalah pada kelenjar keringat atau bahkan sama sekali tidak memiliki kelenjar keringat.
Apa Saja Gejala-Gejala Anhidrosis?
Tanda dan gejala yang ditimbulkan anhidrosis biasanya mencakup:
- Sedikit atau sama sekali tidak berkeringat
- Sering merasa pusing
- Sering kram otot atau merasa lemah
- Kulit mengalami flushing (warna kulit memerah)
- Merasa sangat kepanasan
Gejala anhidrosis dapat muncul sebagai akibat dari kondisi itu sendiri atau bisa juga sebagai salah satu dari beberapa gejala penyakit lain, misalnya diabetes
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)
Apabila Anda hampir tidak berkeringat, sekalipun sudah melakukan banyak aktivitas atau berolahraga di bawah cuaca yang panas, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter. Juga, apabila Anda merasa akhir-akhir ini lebih sedikit berkeringat dibandingkan sebelumnya meskipun melakukan aktivitas yang sama, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter.
Anhidrosis dapat meningkatkan risiko terserang heatstroke, jadi segeralah cari bantuan medis apabila sudah merasakan gejala-gejala anhidrosis berikut: kelemahan mendadak, mual, pusing, jantung berdetak cepat, dan sensasi merinding meski suhu tubuh hangat.