Wanita kadang tak banyak memahami apa sebenarnya penyakit Polycystic
Ovary Syndrome. Bahkan kebanyakan orang sama sekali asing dengan keluhan
ini. Padahal Polycystic Ovary Syndrome bisa mempengaruhi banyak aspek
dalam kesuburan dan fungsi genetikal tubuh.
Berdasarkan informasi yang dimuat oleh Mayoclinic,
Polycystic Ovary Syndrome merupakan kondisi kesehatan dimana terjadi
kerusakan pada fungsi kelenjar endokrin yang mempengaruhi banyak fungsi
genital wanita, termasuk di dalamnya keseimbangan hormonal yang mengatur
pola dan siklus menstruasi, produksi telur dan kesuburan.
Yang menjadi masalah ternyata berdasar pengalaman banyak pakar ginekologi, penyakit Polycystic Ovary Syndrome ini kerap muncul tanpa disadari oleh penderitanya. Karena gejala yang muncul kerap kali sangat samar dan kerap tidak disadari oleh pasiennya sendiri. Bahkan kadang medis tidak menyadari keberadaan penyakit ini sampai seluruh fakta terungkap.
Masalahnya, PCOS ringkasan dari penyakit Polycystic Ovary Syndrome ini bisa memicu banyak masalah kesehatan yang lebih serius. Dan yang paling kerap menjadi masalah adalah perkembangan penyakit ini yang dapat menimbulkan masalah ketidak suburan, kesulitan hamil, pembengkakan ovarium dan perkembangan kasus menjadi pra kanker. Meski menurut healthline untuk pilihan terakhir dikatakan hanya 20% dari kasus PCOS yang berkembanga sampai pada taraf pra kanker.
Terkait dengan Polycystic Ovary Syndrome, kami menemukan beberapa fakta menarik yang patut Anda pahami seputar penyakit yang biasa ditandai dengan kemunculkan kista kecil yang berkerumun dalam area ovarium. Fakta-fakta ini akan memudahkan Anda lebih waspada dan mengenali penyakit ini lebih dini, termasuk efektifitas dalam penanganannya.
Polycystic
Ovary Syndrome secara umum bukan penyakit mematikan, namun bisa memicu
masalah serius bagi kesehatan dan fungsi tubuh. Namun mengabaikannya
bisa jadi akan menimbulkan penyakit berat dengan resiko kematian yang
lebih tinggi. Pada tahap awal, Polycystic Ovary Syndrome bisa dengan
mudah Anda atasi dengan mengendalikan produksi hormon seksual melalui
diet teratur, pengendalian stress, dan pola hidup yang sehat.
Yang menjadi masalah ternyata berdasar pengalaman banyak pakar ginekologi, penyakit Polycystic Ovary Syndrome ini kerap muncul tanpa disadari oleh penderitanya. Karena gejala yang muncul kerap kali sangat samar dan kerap tidak disadari oleh pasiennya sendiri. Bahkan kadang medis tidak menyadari keberadaan penyakit ini sampai seluruh fakta terungkap.
Masalahnya, PCOS ringkasan dari penyakit Polycystic Ovary Syndrome ini bisa memicu banyak masalah kesehatan yang lebih serius. Dan yang paling kerap menjadi masalah adalah perkembangan penyakit ini yang dapat menimbulkan masalah ketidak suburan, kesulitan hamil, pembengkakan ovarium dan perkembangan kasus menjadi pra kanker. Meski menurut healthline untuk pilihan terakhir dikatakan hanya 20% dari kasus PCOS yang berkembanga sampai pada taraf pra kanker.
Terkait dengan Polycystic Ovary Syndrome, kami menemukan beberapa fakta menarik yang patut Anda pahami seputar penyakit yang biasa ditandai dengan kemunculkan kista kecil yang berkerumun dalam area ovarium. Fakta-fakta ini akan memudahkan Anda lebih waspada dan mengenali penyakit ini lebih dini, termasuk efektifitas dalam penanganannya.
1. Penyakit ini termasuk penyakit hormonal
Sumber
utama dari keluhan Polycystic Ovary Syndrometer terletak pada naiknya
kadar hormon androgen dibanding komposisi hormon seksual lain. Pada
wanita hormon androgen yang membawa faktor maskulin biasa terjadi dan
sebenarnya termasuk bagian dari keseimbangan sistem hormonal seksual
pada wanita. Hanya saja jumlahnya seharusnya relatif kecil dan sekedar
berfungsi sebagai penyeimbang saja.
Ketika
produksinya meningkat, maka fungsi ovarium dalam menghasilkan telur
tidak bisa berjalan dengan lancar. Mekanisme pembentukan dinding
endometrium yang menebal dan luruh dalam siklus haid juga tidak berjalan
dengan baik.
Ini menyebabkan folikel
pada ovarium yang seharusnya terbuka melepas telur justru memunculkan
kista kecil sementara siklus haid berjalan tidak teratur, perut membesar
dan pelepasan sel endometrium pada dinding rahim tidak terjadi
sempurna.
Hormon juga bekerja
mempengaruhi kinerja regenerasi sel kulit dan tanduk (rambut), produksi
minyak berlebih pada wajah, mendorong tubuh menebalkan dan memanjangkan
rambut pada tangan dan kaki, namun justru merontokan rambut di kepala.
2. Penyakit ini bukan sekadar masalah kista
Kemunculan
kista pada kasus Polycystic Ovary Syndrome memang kerap muncul. Pada
WebMD persentasi kasus kista karena Polycystic Ovary Syndrome terbilang
tinggi dan di beberapa kawasan bisa mendominasi. Namun kista bukan
satu-satunya isu yang perlu menjadi perhatian utama.
Ini
karena pada stadium ringan dan menengah, kista secara umum muncul dalam
ukuran relatif kecil dan bisa luruh dengan mudah setelah fungsi ovarium
kembali bekerja dengan baik.
Masalah
utama yang harus diatasi pada kasus Polycystic Ovary Syndrome ini justru
keluhan ketidak seimbangan hormonal dengan mengendalikan produksi
hormon androgen, menyeimbangkan hormon estrogen yang menurun dan
menyimbangkannya dengan hormon progesteron.
Dalam
beberapa riset yang dimuat dalam National Health of Institutes
dikatakan justru terapi progesteron memberi efek bantuan lebih baik
terhadap fungsi pengendalian hormon androgen berlebih. Progesteron
membantu menstimulasi produksi estrogen dan mengendalikan androgen tanpa
menyebabkan peningkatan estrogen berlebihn.
3. Ada kaitan PCOS dengan diabetes dan insulin
Menurut
sumber healthline dikatakan sebagian besar kasus PCOS pada wanita
berkaitan erat dengan kasus prediabetes yang ditandai dengan keluhan
kenaikan kadar gula mendekati ambang batas atas.
Kadar
gula yang tinggi dalam darah memicu produksi androgen berlebihan dan
menjadi pemicu Polycystic Ovary Syndrome muncul. Di sisi lain ditemukan
kadar androgen yang berlebihan memberi efek resistensi sel terhadap
sinyal yang diberikan oleh insulin
hingga dapat menaikan kadar gula darah.
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)
Itu
sebabnya mereka dengan Polycystic Ovary Syndrome kemudian mudah
mengeluhkan munculnya jerawat, keluhan gatal sampai keluhan keputihan.
Ini berkaitan dengan kenaikan resiko infeksi pada mereka yang memiliki
kadar gula darah tinggi
.
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)
4. Obesitas berkaitan dengan Polycystic Ovary Syndrome
Tidak ada literatur pasti yang menyatakan adanya kaitan obesitas
dengan Polycystic Ovary Syndrome. Malah mereka dengan kadar lemak tinggi atau obesitas
justru
mudah memproduksi estrogen dalam jumlah besar ketimbang mereka yang
kurus. Namun adanya kaitan erat antara obesitas dengan diabetes
mendorong banyaknya kasus Polycystic Ovary Syndrome yang dialami wanita dengan berat badan berlebih.
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)
5. Polycystic Ovary Syndrome berkaitan dengan genetik
Secara umum diluar aspek Polycystic Ovary Syndrome, mereka dengan masalah diabetes
,
jerawat, kulit berbulu tebal cenderung memiliki keturunan dengan
keluhan yang sama. Sementara ketiga tanda ini kerap kali berkaitan erat
dengan kasus Polycystic Ovary Syndrome . Jadi ada beberapa pakar
ginekologi yang menilai adanya aspek turunan dalam kasus Polycystic
Ovary Syndrome meski secara empiris fakta ini belum sepenuhnya
dibuktikan.
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)
6. Kadang tidak disadari keberadaannya oleh dokter
Keluhan
dan gejala yang muncul dari Polycystic Ovary Syndrome memang sangat
beragam dan kompleks. Gejala bisa muncul dari kemunculan jerawat sampai
kesulitan hamil dan haidh yang tidak lancar.
Anda
bisa saja mengunjungi dokter kulit dan mengatasi keluhan kulit Anda
tanpa menyadari adanya kasus Polycystic Ovary Syndrome dalam tubuh Anda.
Sementara dokter kandungan Anda hanya memberi Anda obat untuk mengatur
pola haid Anda.
Bahkan kini banyak obat
luar untuk perawatan kecantikan yang sukses mengatasi kulit berjerawat
dan berminyak meski secara natural hormon Anda mendorong produksi minyak
berlebihan. Ini semakin menyamarkan kemunculan gejala sama sekali.
Pakar
Polycystic Ovary Syndrome dari Penn Medicine, Anuja Dokras, MD, PhD
menyarankan dokter melakukan wawancara lebih mendalam untuk mendapat
fakta yang lebih lengkap.
7. Kendalikan hormon Anda
Anda
yang mulai berasa tiga gejala paling umum dari keluhan Polycystic Ovary
Syndrome, yakni menstruasi tidak teratur, berjerawat dan mudah
berkeringat lebih, sebaiknya mulai mengendalikan sistem hormonal Anda.
Hindari
makanan pemicu diabetes dan stimulan hormon testosteron seperti makanan
terlalu manis, daging merah, jenis tiram dan makanan turunan susu.
Perbanyak mengkonsumsi sejumlah teh herbal.
Herbal memiliki kandungan flavonoid tinggi dengan sejumlah senyawa penyeimbang hormonal seperti kenikir, oregano, kunyit
, saffron, kemangi, basil, teh hijau dan sarang semut
.
Tambahkan sejumlah jenis buah dengan kadar vitamin C tinggi akan
meningkatkan manfaat progesteron menyeimbangkan kadar hormonal
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)
![](https://www.deherba.com/components/com_jvcl/assets/images/signal.gif)